SELAMAT DATANG DIBLOG AHMAD BASUKI

Blog Archive

PENELITIABN MAHASISWA


Hampir setiap Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta telah melakukan sistem kerja penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi ini memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang salah satu perguruan tinggi yang sering melakukan penelitian dengan mengirimkan beberapa dosen. Tahun ajaran baru 2013, kini dari pihak Lembaga Penelitian IAIN mengundang mahasiswa untuk ikut bepartisipasi dalam program Penelitian Kompetitif Individual Mahasiswa. Kegiatan ini mulai diberikan kepada para mahasiswa merupakan usulan rektorat dan beberapa staf kampus.
Pasalnya selain untuk memberikan bantuan kepada permasalahan yang terjadi di masyarakat,  IAIN  khususnya LEMLIT dan juga rektor ingin mengedepankan kemampuan akademik para mahasiswa. Selain itu, agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dan wawasan yang luas, serta dapat mahir dalam dunia tulis menulis.
Persyaratan Peneliti
Terlepas dari kesempatan yang diberikan bagi para mahasiswa dalam kegiatan penelitian ini, seorang mahasiswa dikatakan layak dan mampu mengikuti penelitian, jika mereka dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak LEMLIT Walisongo. Yang mana salah satu persyaratannya meliputi pengajuan proposal dengan kajian masalah yang akan ditelitinya. Tentu, dalam kajiannya harus memiliki bobot yang berkualitas, yang sekiranya proposal tersebut memang baik dan layak untuk diterima. Karena dalam hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan penilitian ini pasti membutuhkan sedikitnya materi tentang hal yang akan diteliti.
Tidak cukup lewat pemilihan proposal saja para mahasiswa dapat lolos sesi pemilihan. Tahapan demi tahapan harus dapat dilewati mereka, setelah pembuatan proposal mahasiswa harus mempersentasikan dan mempertanggung jawabkannya didepan para juri. Hal ini dilakukan agar memang mahasiswa yang layak dan mampu yang terpilih.
Karena minimnya kuota yang ditentukan dari pihak borokrat. Mereka mematoki hanya 30 mahasiswa saja yang dapat mewakili kegiatan penelitian ini. Selain itu, pihak birokrat jiga hanya mampu menyediakan dana pendidikan sebanyak 5 juta saja. Hal semacam ini sangat disayangkan,padahal jika kuota penerimaan dibuka lebih banyak lagi, dan mahasiswa diberi kesempatan dan peluang lebih besar, mahasiswa akan lebih banyak untuk berantusias mengikuti sistem penilitian tersebut.

Antusias mahasiswa
Saat ini , menurut pengamatan dari penulis, birokrat IAIN khususnya fakultas tarbiyah belum memiliki kemampuan sosialisasi terhadap para mahasiswa. Terbukti dengan minimnya mahasiswa yang tahu tentang penelitian yag diadakan birokrat.