Situasi sosial, kultural
masyarakat kita akhir-akhir ini memang semakin mengkhawatirkan. Ada berbagai
macam peristiwa dalam pendidikan yang semakin merendahkan harkat dan martabat
manusia. Hancurnya nilai-nilai moral, merebaknya ketidakadilan, menjamurnya
kasus korupsi, terkikisnya rasa solidaritas telah terjadi dalam dunia
pendidikan kita. Bisa dikatakan saat ini negara kita sedang dilanda wabah
“demoralisasi akut” yang menunggu untuk segera di atasi, jika tidak ingin negara
ini menjadi semakin hancur. Dari sini kemudian muncul pertanyaan ada apa dengan
pendidikan kita? Rupanya usaha perbaikan di bidang pendidikan dirasa tidak
hanya cukup dengan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan saja, melainkan
membutuhkan perencanaan kurikulum yang sangat matang yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan bangsa ini.
Selain persoalan di atas,
akhir-akhir ini telah terjadi perubahan nilai yang sangat cepat dan terjadinya
ekspektasi yang tidak terduga sebagai dampak kemajuan teknologi, informasi dan
globalisasi. Oleh sebab itulah bagaimanakah mempersiapkan/membangun karakter
bagi peserta didik didik dalam menghadapi pengaruh global. Untuk itu perlu
disusun suatu perencanaan kurikulum pendidikan karakter untuk diterapkan di
setiap satuan pendidikan kita mengingat berbagai macam perilaku yang tidak
mendidik telah merasuk dalam sendi-sendi penyelenggaraan pendidikan dan
kehidupan masyarakat kita.
Secara umum pendidikan karakter
memang belum menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa dan belum
diterapkan secara holistik dalam kurikulum Pendidikan Nasional. Namun dengan
adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru-guru memiliki peluang
besar untuk menerapkan pendidikan karakter ke dalam masing-masing satuan
pendidikan, karena : pertama, KTSP didefinisikan sebagai kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilakspeserta didikan di masing-masing satuan pendidikan.
Salah satu prinsip pengembangan
KTSP di antaranya kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip yang
berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kedua, Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia , serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikutu pendidikan lebih lanjut. Dan yang ketiga, Konsep
pendidikan karakter terbaca dalam rumusan yang telah dibuat oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) yaitu : Pendidikan yang mengintegrasikan semua
potensi peserta didik didik, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.