SELAMAT DATANG DIBLOG AHMAD BASUKI

Blog Archive

KETRAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

I.‎ PENDAHULUAN Guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi muridnya, begitulah filsafah yang ‎sering kita dengar. Peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai ‎pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas. Dalam arti sempit guru yang ‎berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau ‎memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. ‎ Sedangkan secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang ‎pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk ‎mencapai kedewasaan masing-masing dalam berpikir dan bertindak. ‎ Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas saja ‎untuk menyampaikan materi dan pengetahuan tertentu, akan tetapi guru juga menuju sebuah cita-cita luhur mereka. ‎ Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan keterampilan-keterampilan dasar ‎seorang guru dalam mengajar. Dalam makalah ini, kami membahas salah satu keterampilan ‎mengajar, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran.‎ II.‎ RUMUSAN MASALAH A.‎ Apa pengertian membuka dan menutup pelajaran?‎ B.‎ Apa tujuan membuka dan menutup pelajaran?‎ C.‎ Apa saja prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran?‎ D.‎ Apa saja komponen-komponen membuka dan menutup pelajaran?‎ III.‎ PEMBAHASAN A.‎ Pengertian membuka dan menutup pelajaran Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar ‎mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan ‎pembelajaran secara efektif, efisien dan menarik. Keterampilan membuka pelajaran ‎merupakan upaya guru dalam memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang ‎akan dipelajari siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Sedangkan ‎keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan membantu siswa dalam ‎menemukan konsep, prinsip, dalil, hukum atau prosedur dari inti pokok bahasan yang ‎telah dipelajari ‎.‎ Membuka dan menutup pelajaran bukan sekedar mengabsen Siswa. Membuka ‎pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk mengaitkan pengalaman siswa ‎dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan ini dimaksudkan untuk ‎menciptakan prakondisi agar mental dan perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran ‎yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan pada awal ‎pelajaran saja melainkan juga pada awal setiap penggal kegiatan, misalnya, pada saat ‎memulai kegiatan tanya jawab, mengenalkan konsep baru, memulai kegiatan diskusi, ‎mengawali pengerjaan tugas, dan lain-lainnya.‎ membuka pelajaran dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa agar ikut ‎merasa terlibat memasuki persoalan yang akan dibahas dan memicu minat serta ‎pemusatan perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan dibicarakan dalam kegiatan ‎pembelajaran.‎ Menutup pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk menyimpulkan ‎atau mengakhiri kegiatan inti. Menutup pelajaran juga dapat dilakukan pada akhir setiap ‎penggal kegiatan, misalnya mengakhiri kegiatan diskusi, tanya jawab, menindaklanjuti ‎pekerjaan rumah yang telah dikerjakan siswa dan lain-lainnya.‎ Kegiatan menutup pelajaran dilakukan dengan maksud untuk memusatkan ‎perhatian siswa pada akhir penggal kegiatan atau pada akhir pelajaran, misalnya ‎merangkum atau membuat garis besar materi yang baru saja dibahas, mengkonsolidasikan ‎perhatian siswa pada hal-hal pokok dalam pelajaran yang sudah dipelajari, dan ‎mengorganisasikan semua kegiatan ataupun pelajaran yang telah dipelajari menjadi satu ‎kebulatan yang bermakna untuk memahami esensi pelajaran itu B.‎ Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran Kegiatan membuka pelajaran membantu guru memperoleh informasi langsung ‎tentang kesiapan siswa di dalam mengikuti pelajaran. Sejauhmana siswa telah mencapai ‎kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan demikian pembelajaran akan dimulai sesuai ‎dengan kondisi awal siswa di kelas tersebut. ‎ Apabila menurut pengamatan guru siswa masih belum siap untuk belajar,jika ‎aktivitas dan perhatian siswa belum tertuju pada pembelajaran, guru harus memberi ‎dorongan untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk memulai pembelajaran. ‎Apabila anak sudah siap untuk mengikuti pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru ‎pada saat membuka pelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran. Ini penting ‎bagi anak agar mereka siap secara psikologis. Dengan mengetahui tujuan pembelajaran ‎siswa tahu apa yang didapatkan dari pembelajaran tersebut serta apa manfaatnya bagi ‎mereka. ‎ Penyampaian strategi pelajaran kepada siswa merupakan hal penting lainnya yang ‎harus dilakukan guru di dalam membuka pelajaran. Bagi siswa ini merupakan gambaran ‎bagaimana cara mereka mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Kapan dan ‎bagaimana bentuk keikutsertaan mereka di dalam kegiatan pembelajaran. Bila ‎diibaratkan naik perahu pembelajaran, mereka tahu kemana perahu tersebut akan menuju, ‎bagaimana kondisi jalan akan dilewati, serta kapan dan apa yang harus mereka lakukan ‎untuk membantu nakhoda mencapai tujuan. ‎ Secara garis besar tujuan semua aktivitas membuka dan menutup pelajaran yang ‎dilakukan oleh guru diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk:‎ ‎1.‎ Menumbuhkan perhatian dan motivasi untuk berpartisipasi di dalam pembelajran ‎2.‎ Memahami batas-batas yang akan dipelajari dan dikerjakan ‎3.‎ Mengetahui gambaran yang jelas tentang strategi dan pendekatan pembelajaran ‎4.‎ Mengetahui hubungan antara pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki ‎dengan apa yang akan dipelajari, ‎ ‎5.‎ Menggabungkan fakta, keterampilan, atau konsep-konsep yang tercakup di dalam ‎suatu peristiwa ‎6.‎ Mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari materi ajar. ‎ ‎7.‎ Memusatkan perhatian siswa pada akhir penggal kegiatan atau pada akhir pelajaran C.‎ Prinsip- Prinsip Membuka dan Menutup Pelajaran Penerapan keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dilaksanakan secara ‎efektif sehingga hasil pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Oleh karena itu prinsip-‎prinsip berikut harus diperhatikan oleh setiap guru.‎ ‎1.‎ Bermakna Agar kegiatan membula dan menutup pelajaran bermakna, kegiatan tersebut harus ‎relevan dengan tujuan dan materi pembelajaran yang disajikan serta sesuai dengan ‎karakteristik peserta didik.‎ ‎2.‎ Berurutan dan berkesinambungan Kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak bisa dilakukan terpisah-pisah. ‎Keduanya merupakan satu kesatuan yang harus ditetapkan secara berurutan dan ‎berkesinambungan.‎ ‎3.‎ Dilakukan setiap awal dan akhir topik Kegiatan membuka dan menutup tidak hanya dilakukan di awal dan di akhir ‎pelajaran tetapi dapat dilakukan pada setiap awal dan akhir penggal kegiatan.‎ ‎4.‎ Antusiasme dan Kehangatan dalam Mengomunikasikan Gagasan Antusiasme menandai kadar motivasiyang tinggi dari guru danhasil ini akan ‎berpengaruh pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik. Antusiasme dan ‎kehangatan dapat ditunjukkan misalnya bertanya kabar peserta didik, menanyakan ‎mengapa teman mereka tidak bisa masuk, atau bercerita sedikit yang dapat ‎menyentuh perasaan, atau kegiatan lain yang menujukkan rasa simpati dan empati ‎dalam rangka menciptakan antusiasme dan kehangatan.‎ ‎5.‎ Fleksibel (Penggunaan secara luas)‎ Fleksibel dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak ‎terputus-putus uatau lancar. Kelancaran dalam gagasan, ide atau cerita dapat ‎memudahkan peserta didik dalam mengoprasi keutuhan koonsep bahsan yang akan ‎dipelajari.‎ Selain prinsip-prinsip di atas ada prinsip-prinsip teknis dalam membuka pelajaran ‎yang harus diperhatikan, yaitu:‎ ‎1.‎ Singkat, padat dan jelas ‎2.‎ Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit ‎3.‎ Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak ‎4.‎ Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya ‎5.‎ Mengikat perhatian anak D.‎ Komponen-Komponen Membuka dan Menutup Pelajaran Komponen utama keterampilan membuka dan menutup pelajaran dapat dijabarkan ‎sebagai berikut:‎ ‎1.‎ Motivasi ‎ Dapat dinyatakan bahwa motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan ‎situasi tertentu yang dihadapinya. Karena itulah terdapat perbedaan dalam kekuatan ‎motivasi yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menghadapi situasi tertentu ‎dibandingkan orang-orang lain yang menghadapi situasi yang sama.‎ ‎ Sebagian besar ‎para pakar psikologi menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang ‎menjelaskan alasan seseorang berperilaku.‎ Motivasi tidak hanya penting untuk membuat siswa melakukan aktivitas belajar, ‎melainkan juga menentukan berapa banyak siswa dapat belajar dari aktivitas yang ‎mereka lakukan atau itau informasi yang mereka hadapi. Siswa yang termotivasi ‎menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan mengingat ‎apa yang telah dipelajari. Tugas seorang guru adalah merencanakan cara-cara ‎mendukung motivasi siswa.‎ Adapun cara untuk memotivasi siswa itu bermacam-macam. Seperti memberikan ‎petuah, kata-kata bijak, permainan dan juga cerita. Menurut Jenn Chreve “sebuah ‎permainan yang baik dapat memotivasi para siswa untuk memahami berbagai hal ‎yang sebelumnya belum pernah/ tidak ingin mereka ketahui”.‎ Cerita adalah sastra berbentuk tulisan (yang dikonsumsi melalui bacaan)/ berbentuk ‎cerita lisan (yang dikonsumsi melalui audiensi). ‎ Guru yang telah memiliki bakat ‎dalam mengarang cerita, cukup menggunakan cerita yang sudah ia miliki.‎ ‎2.‎ Menarik perhatian siswa Menarik perhatian siswa bisa dilakukan dengan melaksanakan suatu permainan kecil. ‎Pastinya anak-anak suka permainan. Ketika permainan itu berlangsung pasti mereka ‎mendengar instruksi dari guru dengan penuh perhatian, seusai itu perhatian mereka ‎akan tertuju pada guru kembali dan kembali pada pelajaran yang sedang berlangsung. ‎Permainan itu menyenangkan. Jika sesuatu yang menyenangkan, kita ingin ‎melakukannya lagi. Begitupun dengan anak-anak. Selain dengan permainan, guru ‎bisa menarik perhatian siswa dengan cara-cara yang lain. Cara tersebut akan berbeda ‎antara guru satu dengan yang lainnya.‎ ‎3.‎ Memberikan acuan Acuan diberikan agar peserta didik engetahui gambaran singkat mengenai topic yang ‎akan dibahas, cara yang ditempuh dapat dengan mengemukakan tujuan dan batas-‎batas tugas, langkah-langkah pelaksanaan dan mengajukan pertanyaan.‎ ‎4.‎ Membuat kaitan Kaitan antara pengalaman peserta didik dan materi akan membuat pembelajaran ‎menjadi bermakna, cara yang bias dilakukan adalah dengan mengulas singkat ‎pelajaran yang lalu.‎ ‎5.‎ Meninjau kembali Guru dapat meninjau pemahaman peserta didik terhadap hal-hal yang telah dipelajari, ‎cara yang bias dilakukan ialah meminta peserta didik membuat rangkuman atau ‎ringkasan gtentang materi sebelumnya.‎ ‎6.‎ Mengadakan evaluasi penugasan peserta didik Pada setiap akhir penggal kegiatan, guru dapat mengevaluasi peserta didik dengan ‎cara memberikan tugas. Tugas-tugas yang diberikan dapat berupa penerapan konsep ‎pada konteks yang berbeda, ekspresi pendapat sendiri, dan Tanya jawab serta ‎pengerjaan soal-soal latihan ‎7.‎ Memberi tindak lanjut Tindak lanjut dapat diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah, kunjungan atau ‎percobaan.‎ IV.‎ KESIMPULAN Dari penjelasan yang telah di jelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ‎keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan salah satu hal yang penting bagi ‎seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran. Membuka pelajaran merupakan awal ‎dilaksanakannya proses pembelajaran, jika hal ini dilakukan dengan baik dan benar akan ‎membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan proses kegiatan berikutnya. Untuk ‎mengetahui apakah proses tersebut dilakukan dengan baik dan benar, maka ada salah satu ‎keterampilan yang harus dilakukan oleh guru, yaitu keterampilan menutup pelajaran. Semoga ‎dengan kita mampu menguasai keterampilan dasar tersebut dapat menjadikan dan ‎memotivasi diri kita sebagai guru yang professional sehingga mampu menghantarkan murid-‎murid yang diajarkan dapat menuju pendidikan yang sempurna.‎ V.‎ PENUTUP Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehaditrat Allah SWT. Yang telah ‎mencurahkan rahmatNYA sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dengan kerendahan ‎hati, pemakalah akui makalah ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan di dalamnya. Oleh ‎karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kebaikan makalah ‎selanjutnya, semoga makalah ini bermanfa’at bagi kita semua amin.‎ DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri, Psikologi belajar, Semarang: UPT UNNES Press, 2004. ‎ Aqib,Zainal, Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan Cendekia, 2003‎ Arifin, Bainawi & Mohammad, Etika dan Profesi Pendidikan, Malang: Ar Ruzz Media,2012.‎ Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, Jakarta : Rineka ‎Cipta,2005.‎ Gollnick, Gene E. Hall, Linda Quinn, Donna M, Mengajar dengan senang, Jakarta: Indeks, ‎‎2008.‎ Majid, Abdul Aziz, Abdul , mendidik anak lewat cerita, Jakarta: Mustaqim, 2003.‎ Marno,dkk, Strategi dan Metode Pengajaran, Malang : Arruzmedia,2008.‎ Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenada ‎Media Group,2010.‎ Siagian, Sondang P, Teori motivasi dan aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.‎