SELAMAT DATANG DIBLOG AHMAD BASUKI

Blog Archive

KURIKULUM 2013

A - Kurikulum 2013 yang akan diberlakukan mulai bulan Juli mendatang diyakini berdampak ‎kepada rendahnya mutu guru yang tidak siap mengimplementasikan.

‎"Di lapangan, kami mendapati fakta bahwa guru belum mengerti dan memahami Kurikulum ‎‎2013, sedangkan waktu untuk rencana implementasi sangat pendek," kata pemerhati ‎pendidikan Komunitas Katolik dan Protestan Peduli Pendidikan Indonesia (K2P3I), Romo ‎Benny Susetyo, dalam jumpa pers di kantor Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Cikini ‎Jakarta Pusat, tadi malam.‎

Menurutnya, rentang waktu dua bulan dari sekarang tidak realistis untuk melaksanakan ‎kurikulum baru yang isinya berubah total dari kurikulum yang sedang berjalan saat ini.

Selain itu, lanjut Romo Benny, Kurikulum 2013 yang tergesa-gesa tanpa persiapan dan ‎sosialisasi matang juga akan mengorbankan anak didik. Pasalnya, kebijakan pemerintah ini ‎tidak memahami esensi bahwa pendidikan adalah proses menjadi manusia yang cerdas, ‎rasional dan dewasa.

‎"Materi-materi dalam Kurikulum 2013 mereduksi akal sehat ke dalam ketaatan yang buta. ‎Kami memandang perlunya direvisi ulang materi-materi itu yang bertolak belakang satu sama ‎lain dengan logika akal sehat," jelasnya.

Romo Benny menambahkan, dampak implementasi Kurikulum 2013 adalah adanya kebijakan ‎menghapus beberapa mata pelajaran di jenjang SD, SMP, dan SMA/SMKK yang dapat ‎mengakibatkan para guru kehilangan pekerjaan, kesempatan berkarir, kesempatan ‎mengembangkan pengatahuan, dan kehilangan tunjangan profesi pendidikan.

‎"Tidak masuk akal kalau mereka diharuskan mengajar mata pelajaran yang bukan bidang ‎keahliannya. Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi korban. Pertimbangan pemerintah ‎yang memberi jaminan para guru tidak kehilangan pekerjaan, menurut kami adalah cara ‎berpikir yang menyederhanakan persoalan karena mengabaikan fakta adanya spesialisasi dari ‎guru untuk mengampu mata pelajaran tertentu," beber Romo Benny.

Selanjutnya dikatakan, pemerintah dan DPR didesak menunda pelaksanaan Kurikulum 2013. ‎Sebab proses pembuatan kurikulum tanpa perencanaan yang matang dan studi evaluasi ‎terhadap efektifitas atau kegagalan kurikulum sebelumnya.

Demikian disampaikan pemerhati pendidikan dari Komunitas Katolik dan Protestan Peduli ‎Pendidikan Indonesia (K2P3I), Jeirry Sumampow, dalam jumpa pers di acara yang sama, tadi ‎malam.

Menurutnya, untuk mengubah sebuah kurikulum perlu didahului dengan penelitian dan studi ‎yang komperehensif, bukan asumsi dan opini dari segelintir orang yang berkuasa.

Jeirry menambahkan, sebenarnya, konsep Kurikulum 2013 yang akan diberlakukan pada Juli ‎mendatang mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Termasuk semua guru besar di ‎Indonesia. Penolakan ini disuarakan dengan berbagai alasan, seperti filosofi pendidikan, ‎materi kurikulum, teknis implementasi di lapangan sampai sempitnya waktu untuk penerapan.

K2P3I menganggap Kurikulum 2013 dibuat tergesa-gesa, tanpa evaluasi, penelitian dan uji ‎coba. Kurikulum diyakini tidak mencerdaskan bangsa karena banyak mata pelajaran yang ‎dilebur menjadi satu.

‎"Cara berpikir ini membuat pendidikan kita tidak maju karena selalu dipasung oleh kekuasaan. ‎Kami minta pengambil kebijakan secara bijaksana merenungkan kembali hakikat Kurikulum ‎‎2013. Apakah didasari oleh motif kekuasaan atau proses pencerdasan bangsa," jelas Jeirry.‎